Telantarkan Anak Perempuannya Usai Pindah Agama, Begini Tanggapan Mama Dede yang Bikin 1 Indonesia Menangis
Viral di media sosial, video seorang wanita mengaku anak Mamah Dedeh.
Seorang wanita bernama Alya Theresia menggegerkan netizen dengan mengaku sebagai putri da'i kondang Dedeh Rosidah atau Mamah Dedeh.
Video tersebut pertama kali viral setelah diunggah oleh akun Instagram @viral62com pada Minggu (2/4/2023).Dalam sebuah video pendek, Alya mengaku Mamah Dedeh mengusirnya dari rumah.
Karena sejak 2004, Alya memilih pindah agama atau murtad. Alya mengaku tinggal di Sawojajar, Malang, Jawa Timur.
Dia sekarang tinggal bersama suaminya.
“Saya lahir di keluarga campuran. Nama Pak Betawi Syarifudin, ibu saya Dede Rosidah alias Mamah Dedeh, orang Sunda,” jelas video tersebut.
Dalam pengakuannya, Alya menceritakan awal berpindah agama. Itu dimulai ketika dia membuka kitab lain temannya.
Ia mengaku saat itu memiliki kekasih yang juga berbeda agama.Setelah mencoba meyakinkan temannya untuk pindah agama, Alya tiba-tiba terinspirasi.
Hingga akhirnya Alya dan suaminya yang sekarang menikah di Bandung pada tahun 2004.
Mereka menikah dalam upacara agama tersebut.
Setelah pernikahan tersebut, Alya mengaku hubungannya dengan keluarga jadi memburuk.
"Saya coba pengaruhi pacar agar masuk agama yang saya anut, namun saat berusaha mempengaruhinya, justru saya yang terbawa arus," jelas Alya.
"Suami yang baru sebulan menikah tidak boleh ikut (saat Alya dibawa pulang paksa). Ibu saya sifatnya keras. Waktu mengetahui saya pindah agama, orang tua saya dulunya marah. Saya dipanggil murtadin karena murtad," sambungnya.
Berniat memperbaiki hubungan, Alya berusaha kembali bertemu orang tua di setiap momen Lebaran.
Namun ia kerap menemui kendala, Alya mengaku selalu diusir dari rumahnya.
"Saya diseret lagi. Kamar saya ditendang lagi, diludahi, 'Lu tuh kerasukan iblis!' Saya dipukuli," imbuhnya.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada kofirmasi dari pihak Mamah Dedeh terkait kebenaran pengakuan wanita tersebut.
Setelah video tersebut tersebar, warganet yang justru memberikan dukungan pada pendakwah 71 tahun itu.
Hal itu diketahui lewat kolom komentar di postingan terbaru Instagram Mamah Dedeh, @mamahdedeh_officialaccount.
"Kayanya itu berita gak bener deh soalnya mamah Dedeh Tidak punya anak Yang namanya Teresa," tulis akun @luckyperdana2012.
"Mamaah dedeh.. Gimana kabarnya mah? Kaget denger berita," tulis akun @ira.ummu.muhammad.
Warganet juga ada yang ikut menanyakan kebenaran terkait pengakuan wanita bernama Alya itu.
"Maahh,, beritanyaa bener gasii," tulis akun @vlzraniii___.
Ustazah Dedeh Rosidah atau Mamah Dedeh lahir di Ciamis, Jawa Barat pada 5 Agustus 1951.
Masa kecil Mamah Dedeh dihabiskan di kota kelahirannya.
Namun beranjak dewasa, ia mulai tinggal di lingkungan pesantren.
Mamah Dedeh adalah anak dari seorang mubalig bernama Kiai Haji Sujai.
Lulus dari Sekolah Menengah Pertama (SMP), Mamah Dedeh melanjutkan pendidikan menengah atasnya ke Sekolah Pendidikan Guru Agama (PGA).
Lanjut, Mamah Dedeh melanjutkan pendidikannya ke Institut Agama Islam Syarief Hidayatullah, yang kini telah berubah menjadi Universitas Islam Negeri.
Di IAIN Syarief Hidayatullah Mamah Dedeh menempuh pendidikan di Fakultas Tarbiyah (pendidikan).
Memasuki kuliah tahun ketiga pada tahun 1970, Mamah Dedeh menikah dengan kakak kelasnya, Syarifuddin.
Melansir Tribun Wiki, Mamah Dedeh tinggal bersama suaminya di rumah mertuanya setelah Lulus kuliah.
Setelah lima tahun kemudian ia pindah ke Depok, Jawa Barat,
Bersama suaminya Mamah Dedeh telah memiliki empat anak.
Menanggapi hal ini, keluarga Mamah Dedeh diwakili putrinya, Mia, membantah soal pengakuan Alya Theresia itu.
"Kami nggak kenal. Iya hoaks, boleh dicek anak perempuan Mamah aku saja yang lain cowok," kata Mia kepada media online, Senin (3/4/2023).
Mia menegaskan Mamah Dedeh mempunyai empat anak. Selain dirinya, ada tiga anak laki-laki Mamah Dedeh bernama Somi, Billy, dan Alam.
"Anak Mamah cuma empat. Kita nggak kenal juga (dengan Alya)," tegasnya.
Mia juga menegaskan sikap Mamah Dedeh saat mendengar adanya berita soal Alya Theresia. Mamah Dedeh hanya tersenyum.
Kisah Mama Dedeh
Dede Rosidah atau dikenal dengan sebutan Mama Dedeh.
Wanita kelahiran Ciamis, 5 Agustus 1951 silam ini adalah seorang pendakwah dan ustadzah Indonesia.
Mama Dedeh sudah mengenal dakwah sejak kecil.
Ia adalah anak seorang kiai bernama Sujai dan menikah dengan Syarifuddin yang juga anak kiai asal Betawi, KH Hasan Basri.
Masa kecil dan remajanya ia habiskan di kota kelahirannya.
Ia besar dalam lingkungan agama yang ketat.
Ayahnya seorang kiai
Tak heran bila Mama Dedeh dan saudaranya melakoni seperti ayahnya berceramah sejak kecil.
Saat usia SD, Mama Dedeh kadang mengisi ceramah-ceramah pengajian di kampung.
Lulus SMP, ia meneruskan sekolah pendidikan guru agama (PGA) yang tidak terlalu jauh dengan kegiatan ayahnya sebagai penceramah.
Padahal ia bercita-cita ingin menjadi pelukis.
Untuk meneruskan kegiatan ayahnya, Mama Dedeh dikirim ayahnya kuliah ke Jakarta pada usia 17 tahun.
Pada tahun 1968 itulah ia tinggal di Asrama putri Institut Agama Islam Negeri (kini menjadi Universitas Islam Negeri) Syarief Hidayatullah.
Ia mengambil Fakultas Tarbiyah (pendidikan).
Kebiasan berceramah tetap ia lakukan saat menjadi mahasiswa.
Saat Sabtu Minggu libur, ia keluar asrama bersama teman-temannya berceramah di sekitar Ciputat, Cireunde, dan Pondok Cabe, Jakarta.
Awal Mula Karier Mama Dedeh dan Dikenal Masyarakat
Mamah Dedeh mulai terkenal sejak berdakwah lewat radio.
Namanya makin melambung saat ia intensif ceramah di media televisi.
Perjalanan dakwahnya di media hampir 22 tahun. Padahal jauh sebelum itu, ia juga sudah berceramah keliling kampung.
Pada setiap cermahnya selalu mendapat respons yang baik. Bicaranya ceplas-ceplos ala orang Betawi.
Penyampaiannya tegas, galak, kadang mengundang tawa para jemaahnya. Apalagi kalau sudah mendengar ketawa mama Dedeh sendiri.
Pada tahun 1994, aktor Benyamin Sueb pemilik radio betawi Bens Radio meminta Mama Dedeh mengisi program Ngaji setiap hari Jumat.
Hikmah Peristiwa Isra Miraj Dalam Ceramah Mama Dedeh di Masjid Sopiah Gandus Palembang (TRIBUNSUMSEL/Linda Trisnawati)
Nama Mama Dedeh masuk ke sini, karena salah satu anak asuhnya yang bekerja di radio ini mengusulkannya ke Benyamin Sueb yang sedang mencari penceramah perempuan.
Mama Dedeh mulai siaran di Radio. Gaya khasnya yang ceplas-ceplos mirip dengan karakter Bens Radio mendapat respon yang bagus dari pendengar radio.
Dari situlah stasiun televisi Indosiar mengenal dan memintanya mengisi program Mamah dan Aa.
Pada tahun 2007, awal Mama Dedeh dikontrak Indosiar. Sejak tampil di Indosiar, namanya makin populer.
Ia pun mulai banyak undangan dari ibu-ibu pengajian hingga pejabat menteri. Ia sudah berkeliling kota-kota di Indonesia. Dalam sehari, ia bisa menghadiri 5-6 tempat.
Selain berceramah lewat visual, audio, tatap muka, ia juga berdakwah lewat buku.
Ia menulis buku dengan judul Curhat ke Mamah Dedeh:Menuju Keluarga Sakinah.
Mama Dedeh makin eksis di dunia televisi, ia dipercaya untuk mengisi beragram program dengan nama yang berbeda, tapi tetap dengan aikon dengan nama Mamah.
Di antaranya, program; Mamah dan Aa, Ceramah (ceria Bersama mamah), Mamah On The Street, Mamah dan Aa Beraksi, Hati ke hati bersama Mamah Dedeh.
Kehidupan Pribadi Mama Dedeh
Tepat pada tahun 1970 saat itu usia Mama Dedeh masih 19 tahun, ia mantap memutuskan untuk menikah dengan kakak kelasnya sendiri.
adalah Syarifuddin merupakan suami Mama Dedeh yang kini telah memberinya 4 orang buah hati.
Ia jalani kuliah meskipun sudah berumah tangga dan tetap tinggal di asrama.
Setelah selesai kuliah, ia tinggal bersama suaminya di rumah mertuanya di Tanah Abang, Jakarta.
Di sini pun bercermah. Setelah lima tahun di sana, ia pindah ke Depok. Beradaptasi dengan lingkungan baru bukan hal yang sulit baginya.
Ia bahkan diminta untuk mengisi acara pengaian di lingkungannya.
Seiring perjalanan waktu, ia pun berceramah dari RW ke RW hingga antar kampung.
Tak hanya itu, ia juga mengangkat anak asuh untuk disekolahkan. Namanya mulai dikenal di sekitar Jabotabek.
Selain menjadi pendakwah, Mama Dedeh ternyata memiliki bisnis sampingan, yaitu memiliki tujuh toko
elektronik, tiga toko pakaian dan juga percetakan alat-alat ATK.