Awalan

Membalas Kezoliman (Mertua Toxic)


 KU B@LAS KEZOLIM@N MAMA MERTUA KU DENGAN ELEGAN


Waktu menunjukkan pukul 04.00 sore, tak terasa ia sudah berjam-jam berada di luar. Sekarang, Amel dan Aisha sedang dalam perjalanan pulang ke rumah.


Entah cacian apa saja yang akan keluar dari mulut Arum ketika ia tiba disana. Tapi, sekarang Amel tak mau ambil pusing. Sudah cukup ia tak kan mau menuruti perintah dari Mama mertuanya lagi.


Setelah satu jam menempuh perjalanan, akhirnya mereka sampai. Arum sudah menunggu di teras dengan wajah masamnya.


"Dari mana aja kamu? Udah tau Mama mau pergi, kok malah gak pulang-pulang. Keenakan ya keluar tanpa beres-beres rumah dulu?" Baru saja pulang sampai rumah, Arum sudah menyuguhkan omelan-omelan untuknya.


Hening.. Amel tak menjawab, ia langsung menerobos pintu tanpa melihat wajah Arum sedikitpun.


"Amel!" Wanita paruh baya itu berteriak. "Kurangajar sekali kamu, ada Mama disini tapi kamu tak menganggapnya."


Mendengar itu, seketika Amel langsung memutar badannya. 


"Mama ngomong apa? Tak di anggap? Aku gak nganggep Mama gitu? Apa Mama gak bisa berkaca... Selama ini Amel di anggap apa di rumah ini?" Amel menunggingkan sebelah alisnya. Setelah itu kembali lagi ke kamar dan langsung menutupnya.


"Awas kamu ya, Mel!"


***


Malam ini, keluarga Aryo akan berangkat ke restoran untuk makan malam. Tak hanya itu, mereka ada janji dengan tamu spesialnya. Risma dan keluarganya.


Ya, Arum berniat untuk menjodohkan Aryo dan Risma kembali tanpa memperdulikan Amel. 


"Mega, kamu sudah siap?"


"Sudah, Ma. Sayang ayuk bentar lagi kita berangkat." Mega memanggil Daniel untuk cepat bersiap-siap.


"Oke, semuanya sudah siap ya. Aryo, kamu panaskan mobil sekarang. Sementara Mama mau ke kamar untuk memberi tahu Amel agar menjaga rumah ini selama kita pergi."


"Iya Mah."


"Amel, Mel. Buka pintunya." Arum terus mengetuk kamar menantunya. Tapi, tak ada satupun jawaban dari dalam sana.


"Bener-bener menantu kurangajar kamu ya. Dengerin, Mama mau berangkat sekarang. Kamu jagain rumah malam ini, awas jika kamu berani pergi."


Amel sengaja diam, ia hanya menarik napas dalam-dalam untuk menenangkan dirinya.


"Kalau mau minta tolong mestinya bisa nyuruh baik-baik. Gak kaya gini, gedor pintu kenceng banget. Emang dikira aku ini siapa di rumah ini? Pembantunya juga bukan." Batinnya.


"Sudah belum, Mah?" Tanya Mega.


"Sudah, tapi Amel sekarang mulai berani sama Mama. Bahkan menjawab ucapan Mama pun tidak."


"Apa? Berani banget sih Mbak Amel. Dasar kurangajar." Mega ikut tersungut mendengar ucapan Arum. "Udahlah Mah. Kita berangkat aja dulu, keburu malem nih Mas Aryo nungguin."


Mereka gegas masuk ke dalam mobil, karena tak enak jika nanti keluarga Risma menunggu terlalu lama. Butuh waktu setengah jam untuk sampai di restoran tempat mana mereka berjanjian.


***


Malam ini Aisha sudah tertidur. Mungkin ia terlalu lelah seharian pergi bersama Amel. 


Wanita itu ingin menelepon sahabatnya, agar tak merasa kesepian.


"Halo, Sin? Kamu lagi apa. Sepi banget nih disini." ucapnya.


"Sepi? Emang Mama mertua kamu dan yang lainnya kemana Mel? Aku lagi di luar nih. Lagi pengen makan diluar." jawab Sintya.


"Semua orang di rumah ini pergi, hanya aku dan Aisha yang tak ikut. Karena Mama kemaren sudah bilang kalau aku gak boleh ikut pergi bersama mereka."


"Ih, parah banget sih itu mertua kamu. Kok kesel aku dengernya, Mel." ucap Sintya. Dari telepon, Amel mendengar ia meletakkan sendoknya dengan kasar.


"Sudahlah, biarkan saja. Toh aku lagi males keluar, seharian ini aku juga abis keluar sama Aisha tadi pagi sampai siang ke rumah sakit."


"Rumah sakit? Emang siapa yang sakit, Mel?"


#CUPLIKAN


Baca selengkapnya di kbmapp


Judul : Membalas Kezoliman (Mertua Toxic)

Penulis : Pena Ica Ltf


Link https://read.kbm.id/book/detail/eb7be401-2793-4357-8200-2c9441b3b294?af=e24895ff-6923-4f6e-b686-9d425d50a683

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel