Awalan

Bab 53. Kemarahan Pak Heru



Bab 53. Kemarahan Pak Heru.


Saat ini Pak Heru sedang dalam perjalanan menuju lokasi.


Pak Heru mengemudikan mobilnya dengan kecepatan penuh, karena Pak Heru sudah tidak sabar ingin secepatnya memberi pelajaran kepada pria yang saat ini sedang bersama istrinya.


15 menit kemudian, akhirnya Pak Heru tiba di lokasi.


Pak Heru langsung memarkirkan Mobilnya di tempat parkiran yang sudah disediakan.


Pak Heru sudah tidak bisa mengontrol emosinya, karena Pak Heru sangat tidak terima, istrinya sudah mengkhianati cintanya.


Saat ini Andre sedang duduk dipojok, dan posisinya tidak terlalu jauh dengan tempat duduknya Bu Mita.


Setelah memarkirkan mobilnya, Pak Heru langsung masuk ke dalam restoran untuk mencari istrinya.


Saat ini Pak Heru sudah tidak bisa mengontrol emosinya, saking emosinya, tubuh Pak Heru sampai bergetar karena sangat marah.


Setelah tiba di dalam Restoran, Pak Heru melihat Bu Mita dan Pak Roger sedang duduk di kursi tengah.


Pak Heru langsung mempercepat langkahnya, karena sudah tidak sabar ingin segera memberi pelajaran kepada pria yang sudah menggoda istrinya.


Saat posisi Pak Heru sudah cukup dekat, Bu Mita melihat kedatangan suaminya dengan tatapan pembunuh, hingga tubuh Bu Mita terasa tersambar petir.


Bu Mita tidak bisa berkata apa-apa, Ia hanya menatap syok melihat kedatangan suaminya.


Baru saja Bu Mita ingin bicara, tangan Pak Heru yang berotot langsung melesat dengan kekuatan penuh, mengarah ke wajahnya Pak Roger.


Buuuuukkss... Gedubrakk...!! Aaaaawww... !! Teriak Pak Roger kesakitan, saat pukulan mematikan Pak Heru tepat mendarat di wajahnya, hingga tubuhnya terpental dari tempat duduknya.


“Papah apa-apan sih main pukul aja.” Kata Bu Mita, lalu menatap tajam pada suaminya, karena suaminya sudah memukul bosnya hingga babak belur.


“Dia pantas mendapatkannya, karena dia sudah mengganggu rumah tangga kita.” Sahut Pak Heru lalu menatap kesal.


Pak Heru sangat marah kepada istrinya, karena istrinya lebih membela Bosnya daripada dirinya, yang sudah jelas masih suami sah nya.


Bu Mita lalu membantu Pak Roger berdiri, setelah itu mengelap darahnya yang keluar dari lubang hidung dan bibirnya.


Semua orang yang sedang makan siang pun melihat pemandangan yang mengerikan itu, hingga mereka menghentikan makan siangnya.


Sementara Andre tidak berani mendekat, karena takut masalahnya menjadi besar.


Saat ini Pak Roger sedang memegangi wajahnya yang kesakitan.


Karena sangat keras pukulannya, darah pun terus mengalir dari lubang hidung, hingga mulutnya Pak Roger.


Pak Roger sangat marah, karena merasa dipermalukan di depan umum.


Pak Roger berjalan mendekati Pak Heru sambil mengepalkan tangannya, setelah itu Pak Roger langsung mengarahkan pukulannya ke wajahnya Pak Heru.


Namun sialnya saat Pak Roger ingin memukul Pak Heru, dengan cepat tangan Pak Heru langsung menahan pukulannya, kemudian tangan Pak Heru kembali memukul wajahnya Pak Roger.


Buukkss..! Aaawww..! Lagi-lagi Pak Roger terkena pukulan mematikannya Pak Heru, hingga darah kembali mengalir dari lubang hidung dan lubang mulutnya.


“Papah, tolong hentikan.” Teriak Bu Mita, lalu mendorong tubuh suaminya hingga mundur 3 langkah.


Melihat sikap Bu Mita yang terus-terusan membela Pak Roger, Pak Heru menjadi semakin murka dengan istrinya, karena istrinya lebih membela Pak Roger.


“Kamu itu istriku, seharusnya kamu bela aku, bukan bela bajingan itu.” Kata Pak Heru lalu menatap kesal pada istrinya.


“Papah diam, dia itu bos aku.” Kata Bu Mita lalu menatap tajam.


Bu Mita terpaksa mengatakannya, karena Bu Mita sudah tidak punya cara lain lagi untuk memisahkan suaminya dengan bosnya.


“Apaa...! Berarti selama ini kamu sudah berselingkuh dengan bos kamu, Aku tidak menyangka, kamu bisa setega itu.” Kata Pak Heru, yang semakin murka dengan istrinya.


Bu Mita tidak mendengarkan perkataan suaminya, Bu Mita lalu menghampiri Pak Roger, setelah itu membawanya keluar.


Melihat kepergian istrinya bersama pria lain, hati Pak Heru sangat sakit, bahkan jantungnya berdetak sangat cepat, serasa mau lepas dari tempatnya.


Tak lama Pak Heru langsung mengejarnya, setelah itu menarik tangan istrinya yang sedang menggandeng tubuh bosnya.


“Aku tidak menyangka kamu akan berbuat seperti ini padaku, bahkan kamu sama sekali tidak mau mendengarkan perkataanku. Baik mulai sekarang aku akan menceraikanmu, dan mulai hari ini hubungan kita berakhir sampai di sini, sekarang kamu bisa bebas melakukan apapun yang kamu inginkan bersama bos kamu.”


Pak Heru terpaksa mengatakan itu kepada istrinya, karena hatinya sudah sangat sakit, melihat perlakuan istrinya.


Mendengar Pak Heru sudah menceraikannya, Bu Mita sama sekali tidak memperdulikannya.


Karena selama berumah tangga dengan Pak Heru, Bu Mita tidak pernah mendapatkan kenyamanan, hingga Bu Mita mencari kenyaman diluar sana.


Dan akhirnya, Bu Mita lebih merasa nyaman dengan bosnya, karena bosnya lebih perhatian dibanding suaminya sendiri.


Semua orang yang ada disekitar kejadian, mereka semua menatap ngeri, bahkan ada banyak orang yang merasa kasihan dengan Pak Heru, Ada juga yang merasa kesal dengan Pak Roger, karena Pak Roger sudah merusak rumah tangga Bu Mita dan Pak Heru.


Ada juga yang merasa kesal kepada Bu Mita, karena Bu Mita lebih memilih selingkuhannya daripada suaminya sendiri.


Bu Mita kembali bicara.


“Ya sudah kalau kamu mau ceraikan aku, aku sama sekali tidak takut.” Kata Bu Mita lalu pergi meninggalkan Pak Heru.


Bu Mita lalu membawa Pak Roger keluar dari Restoran itu, kemudian pergi menuju parkiran mobilnya.


Sementara Pak Heru terus melihat kepergian istrinya, bersama selingkuhannya.


Sehingga membuat hatinya terasa sangat sakit, sampai tak terasa Pak Heru meneteskan air matanya, karena kepedihan yang Pak Heru rasakan sangat luar biasa.


Tak lama Andre datang menghampiri Pak Heru, yang masih berdiri menatap kepergian istrinya.


“Pak, mari kita keluar.” Ajak Andre karena merasa tidak enak, karena banyak sekali orang yang sedang melihatnya.


Andre lalu membawa Pak Heru masuk ke dalam mobilnya, kemudian mengajaknya keluar mencari tempat yang lebih nyaman, agar Pak Heru bisa menenangkan pikirannya yang sedang kacau.


Sementara Bu Mita dan Pak Roger sedang dalam perjalanan menuju rumah sakit, karena luka yang Pak Roger alami lumayan cukup parah.


Setibanya di rumah sakit Bu Mita langsung membawa Pak Roger ke dalam, untuk secepatnya mendapatkan perawatan.


Sesampainya di dalam, Perawat langsung membawa Pak Roger ke ruang intensif, untuk secepatnya mendapatkan perawatan.


Sementara Bu Mita menunggunya di luar, sambil menunggu Dokter keluar dari ruangan tersebut.


30 menit kemudian pintu ruangan pun terbuka, tak lama dokter keluar dari ruangan.


“Gimana Dok keadaan Bos saya?” Tanya Bu Mita cemas.


“Pasien mengalami luka lebam yang lumayan cukup parah, dan ada sedikit sobekan di bagian bibirnya, jadi Pasien hanya butuh istirahat saja, kalau kondisinya sudah mulai membaik, nanti sore pasien sudah bisa dibawa pulang.” Jawab sang Dokter menjelaskan.


“Terus saya sudah bisa melihatnya kan Dok?” Tanya Bu Mita.


“Silahkan.” Ujar sang Dokter.


“Baik Dokter sekali lagi terima kasih.”


“Baik kalau begitu saya tinggal dulu, kalau ada apa-apa cepat tekan tombol darurat.” Kata sang Dokter.


“Baik Dokter.”


Setelah Dokter pergi, Bu Mita langsung masuk ke dalam ruangan, untuk melihat kondisi bosnya.


Sesampainya di dalam, Bu Mita melihat Pak Roger sedang terbaring lemah di atas ranjang rumah sakit, dengan kondisi yang lumayan cukup parah, karena wajah Pak Roger dipenuhi dengan luka lebam.


“Gimana keadaan Bapak sekarang?” Tanya Bu Mita cemas, karena melihat wajahnya Pak Roger dipenuhi dengan luka lebam.


“Aku nggak papa kok sayang, terima kasih ya karena kamu sudah peduli denganku.” Jawab Pak Roger.


“Ia pak sama-sama.” Sahut Bu Mita lalu duduk di kursi disebelah bosnya.


Tak lama tangan Pak Roger menyentuh tangannya Bu Mita, lalu mengelusnya dengan sangat lembut.


Melihat sikap Bu Mita yang sangat peduli dengannya, benih-benih cinta mulai tumbuh dihatinya Pak Roger.


Saat Pak Roger menyentuh tangannya, Bu Mita merasa sangat nyaman, bahkan Bu Mita bisa dengan cepat melupakan kesedihannya.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel